What Is Hari Raya Galungan
Demikianlah hendaknya hari raya galungan berlaku dengan aman dan diliputi oleh suasana suci hening mengsyukuri limpahan kemurahan ida sanghyang widhi untuk keselamatan manusia dan seisi dunia.
What is hari raya galungan. Rangkaian hari raya galungan dan kuningan. Pegat uwakan hari buda kliwon wuku paang satu bulan atau 35 hari setelah galungan merupakan hari terakhir dari rangkaian galungan. Galungan is a balinese holiday celebrating the victory of dharma over adharma. The actual galungan festival which is called hari raya galungan in the bali calendar always falls on a wednesday.
Persiapan perayan hari raya galungan dimulai sejak tumpek wariga disebut juga tumpek bubuh pada hari ini umat memohon kehadapan sanghyang sangkara dewanya tumbuh tumbuhan agar beliau menganugrahkan supaya hasil pertanian meningkat. Pada hari rabu kliwon wuku pahang disebut dengan hari pegat wakan yang merupakan hari terakhir dari semua rangkaian hari raya galungan kuningan. Pegat artinya berpisah dan uwak artinya kelalaian. Pada hari saniscara keliwon wuku kuningan hari raya atau tumpek kuningan ida sanghyang widhi para dewa dan pitara pitara turun lagi ke dunia untuk melimpahkan karunianya berupa kebutuhan pokok tersebut.
Namun demikian mungkin tidak semua yang mengetahui akan latar belakang atau sejarah hari raya galungan tersebut. Perayaan hari raya galungan identik dengan penjor yang dipasang di tepi jalan menghiasi jalan raya yang bernuansa alami. The last day of the celebration is kuningan when they return. The busy preparations for the festival begin a week beforehand which is why it has a particular purpose.
Hari raya galungan adalah salah satu hari raya besar agama hindu yang dirayakan oleh hampir seluruh umat hindu di bali. The date is calculated according to the 210 day balinese calendar it is related to pitri paksha celebrated by hindus in other parts of the world which also celebrates the visiting of. Di jaman modern ini apalagi sebagai tujuan pariwisata pulau bali kerap disorot sebagai pulau yang indah sekaligus religius. Hari raya galungan juga dirayakan oleh masyarakat tengger dengan makna dan cara yang berbeda dengan masyarakat bali setidaknya hingga introduksi.
Galungan one of the most important balinese festivals is the culmination of celebrations held in honour of the creator and ancestral spirits. Jadi pegat uwakan artinya jangan lalai melaksanakan dharma dalam kehidupan seterusnya setelah galungan. Hari raya galungan dirayakan oleh umat hindu bali setiap 210 hari dengan menggunakan perhitungan kalender bali yaitu pada hari budha kliwon dungulan rabu kliwon wuku dungulan sebagai hari kemenangan dharma kebenaran melawan adharma kejahatan. Karena memang hakekatnya perayaan tersebut diketahui dan diyakini sebagai hari menangnya dharma kebajikan melawan adharma kebatilan untuk itulah diharapkan.